Ritme rutinitas yang berubah drastis, anak-anak sekolah dengan sistem PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), penurunan penghasilan akibat macetnya roda ekonomi, hilangnya lahan pekerjaan, malas bergerak karena kebanyakan di rumah, ketidakstabilan emosi, adalah sederet gerutuan yang muncul selama masa karantina.
Ungkapan yang sebenarnya lumrah saja terlontar apalagi sudah hampir enam bulan kita berada dalam masa pembatasan sosial. Apalagi bagi orang yang agak sulit beradaptasi dengan hal baru, pasti lah perubahan ini akan terasa lebih berat
Tarik nafas, hembuskan perlahan. Tenang Kak, kamu nggak sendiri.
Mayoritas penduduk dunia mengalami perubahan yang serupa. Itu hanya pola
aktifitas, coba bayangkan bagaimana mereka yang kehilangan sanak saudara akibat
pandemi ini? Tentu tidak mudah, perlu waktu untuk menyesuaikan diri, keikhlasan
dan penerimaan yang utuh.
Ujian boleh saja sama beratnya, namun ada dua hal yang membedakan.
Apakah kamu termasuk yang dikendalikan atau mengendalikan keadaan?
Mereka yang mengklaim dirinya kehilangan semangat, mager, jadi kaum rebahan, malas mengasah
kemampuan diri bisa saja kita sebut yang dikendalikan keadaan. Perubahan di
luar diri yang berhasil menyeret mereka jadi seseorang yang bukan dirinya.
Sebaliknya kalau kita memilih memanfaatkan celah waktu luang, menelisik diri
tentang apa yang perlu dikembangkan, peka melihat peluang, berarti kita
termasuk mampu mengendalikan diri terhadap perubahan yang terjadi.
Aduh! Kok rumit amat sih, Kak…
Iya rumitlah kalau hanya diucapkan, tapi jauh lebih mudah bila
dijalankan, hehehe…
Seperti yang dilakukan Indosat Ooredoo dengan selalu mengusung nilai-nilai positif demi pergerakan ke arah yang lebih baik;
-Nilai-nilai positif Indosat Ooredoo-
Tekad menjadi yang terbaik; Semangat mencapai keunggulan dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan berkesinambungan.
Terpercaya; Berfikir positif, konsisten, dan dapat diandalkan.
Peduli; Perhatian, menghargai, melayani sepenuh hati.
Berjiwa Muda yaitu menjadi enerjik, dinamis, berani menjadi penggerak perubahan.
Seperti saat Indosat mengadakan Webinar - Tetap Kreatif dan Produktif di Media Digital, yang langsung mematik
rasa ingin tahu lebih banyak tentang media digital. Judulnya aja udah bikin
kepo kan, iya apa iya.
Ternyata bener content webinarnya daging semua, Kak. Materinya adalah sesuatu yang dekat dengan keseharian kita tapi kadang luput mungkin karena kurang sabar, cuek atau selama ini pakai medsos hanya untuk liatin status orang. Nah lho! Semoga nggak ya, Kak :)
Pada Webinarnya 20 Agustus lalu, Indosat #indosatooredoo bekerjasama
dengan FLP Sukabumi #flpkabsukabumi menjabarkan beberapa materi seputar Optimasi Media Sosial, antara lain;
Tetap Berkarya dengan Banyak Cara
Selama ada kemauan di situ pasti ada jalan.
Media sosial sudah menyediakan beragam pilihan. Mulai dari yang berbasis
kata-kata seperti blog, twitter,
wattpad, storial, yang menggunakan video seperti youtube, tik tok sampai yang menonjolkan ragam foto seperti Instagram.
Nah, sekarang tinggal disesuaikan antara karya
yang mau kamu buat dengan media yang tersedia. Udah deh, bakal jadi tuh sebuah
karya nyata. Intinya harus ada kemauan,
ketekunan dan konsistensi! Ketiga hal itu akan melahirkan sebuah kreatifitas.
Andaikata kamu suka menulis seputar kegiatan sehar-hari, sharing tentang perkembangan si kecil, atau hobi meresensi buku, kamu bisa menggunakan media blog. Seperti yang saya lakukan saat ini. Sejak tahun 2017 saya rutin menulis cerita menjadi format buku yang bergenre nonfiksi, hingga masuk pertengahan 2020 tepatnya setelah beberapa bulan dari launching buku ke-8 saya mulai merasakan kejenuhan.
Jenuh…? Iya, jenuh menulis dengan format yang sama. Akhirnya saya tak mau berdiam dengan memacu kreatifitas diri, mencoba belajar blog dari Bunda @naqiiyahsyam. Alhamdulillah setelah beberapa bulan belajar akhirnya saat ini sudah memakai top level domain .com menjadi www.minamegawati.com.
Penulis tidakperlu takut dengan netizen yang mungkin merendahkan karyanya. Penulis boleh merasa takut saat dirinya stuck, mogok nulis dan malas berkreatifitas.
Optimasi Media Sosial
Media Sosial tak cukup hanya dibuat lalu didiamkan, dia pun perlu untuk dirawat agar terus bertumbuh secara optimal. Berikut beberapa cara mengoptimalkan media sosial:
Kadang kala kita post sesuatu nggak melihat waktu atau best moment-nya, hanya berdasarkan waktu luang yang kita punya. Ternyata oh ternyata post di waktu yang tepat juga akan berpengaruh pada traffic ke medsos kita.
Misalnya untuk Instagram kamu lebih baik post di jam makan siang atara 11.00 - 13.00 atau setelah jam kerja antara 19.00 -21.00. Best day ada di hari Senin, Rabu (engagement tertinggi), Kamis, dan tipikal penggunanya mereka menghindari browsing di jam kerja karena pemilik akun Instagram lebih banyak membuka aplikasinya melalui gawai.
Youtube pun punya waktunya sendiri yaitu 12.00-16.00 (di hari kerja) atau 21.00-23.00 (di akhr pekan) dengan most viewers di hari Sabtu dan Minggu. Jadi, pinter-pinter kita aja ngatur waktu post supaya content jadi punya impact yang besar.
Mantap kan isi Webinar dari Indosat. Memacu kreatifitas diri, seperti kata Najwa Shihab, “Saatnya yang muda berperan dengan kreatifitas yang tak gampang padam.”
Gimana jadi dapat clue
untuk lebih kreatif bersosmed versimu?
#lombangeblogflp #lombangeblogindosat @flpkabsukabumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar