Kali ini kita bahas tentang perjalanan di era new normal yuk.
Melakukan perjalanan di era peralihan dari masa pandemi ke era new normal (normal yang baru) seperti
sekarang ini adalah sebuah pilihan yang seringkali membuat dilema para orangtua.
Satu sisi ingin bepergian, namun di sisi lain kita dihantui rasa
khawatir dengan penyebaran virus yang tak nampak oleh kasat mata. Apalagi kalau
bepergiannya membawa serta balita dan anak-anak. Wah! harus extra hati-hati ya Bun, mengingat beberapa
wilayah di Indonesia masih memiliki catatan penderita Covid-19 yang cukup tinggi.
Apabila perjalanan tersebut tidak dapat dihindarkan atau bisa
dikatakan mendesak, maka Bunda bisa terapkan lima tips berikut agar kesehatan
keluarga terjaga dengan baik.
Tips tersebut dikhususkan untuk perjalanan yang memakan waktu yang
cukup lama sekitar 12 jam keatas. Lima Berikut
tipsnya :
***
Menyediakan Pakaian Ganti dan Handuk
Balita dan anak-anak mudah berkeringat dan gerah sepanjang
perjalanan. Pada kondisi tertentu seperti suhu udara yang cukup tinggi, anak-anak
dapat berkeringat meskipun berada di dalam kendaraan.
Bunda harus peka, jangan biarkan keringat tersebut menempel
semenjak mulai perjalanan hingga tiba di tempat tujuan. Hal ini kurang baik
untuk kesehatan pun kenyamanan si kecil.
Tapi kan repot Bun kalau harus buka koper atau tas pakaian di
perjalanan?
Untuk hal ini Bunda bisa mensiasati dengan memisahkan pakaian di
tas pakaian atau koper dengan pakaian ganti si kecil selama sepanjang
perjalanan. Bunda bisa pisahkan dengan menggunakan tas kecil berukuran sedang kemudian isi dengan 2 set pakaian lengkap
mulai dari dalaman hingga pakaian luar, juga handuk, dan beberapa lembar
pampers untuk balita.
Teknik memisahkan ini akan memudahkan Bunda saat membawa si kecil
ke kamar mandi umum yang ada di rest area
atau mushola. Hanya dengan membawa satu tas kecil tanpa perlu sibuk membongkar
koper yang pastinya akan lebih cepat dan anti ribet. Si kecil jadi bersih dan
segar, Bunda pun tak perlu repot J
Membawa Bekal Obat-obatan dan Handsanitizer
Mempersiapkan kotak P3K lengkap dengan obat-obatan yang biasa
dipakai si kecil sudah menjadi satu ritual wajib bagi saya saat hendak
merencanakan perjalanan jarak jauh. Walaupun kadang suka terpikir, “Ah, ngapain repot-repot ntar kalau perlu
tinggal mampir aja apotik di pinggir jalan, beres deh.”
Sekilas mungkin tampak praktis ya Bun namun tak semudah kala
menjalaninya. Saya alami tahun 2019 lalu saat kami melakukan perjalanan liburan
akhir tahun ke kota Banyuwangi.
Saat itu saya lupa membawa salep ruam popok si kecil. Tanpa
diprediksi sebelumnya, si kecil mengalami diare yang berujung terjadinya ruam
di sekitar daerah vitalnya.
Setibanya di hotel tempat menginap, saya dan suami mencari salep
yang biasa dipakai si kecil di apotik sekitaran hotel. Tak mendapatkan merk
yang biasa dipakai kami pun memilih produk lain dengan fungsi yang sama.
Alhasil, ruam popoknya semakin parah dan si kecil terlihat murung
karena tidak nyaman saat bergerak dan buang air kecil. Malam harinya kami
berkeliling kota berharap menemui salep yang sama. Akhirnya kami baru berhasil
mendapatkan di hari kedua, itu pun di sebuah apotik kecil di sudut kota.
Sungguh pelajaran yang berarti buat saya dan suami. Sejak itu saya
jadi lebih teliti dalam mempersiapkan bekal terutama obat-obatan.
Selain obat-obatan, Bunda juga harus menyertakan handsanitizer dalam bentuk spray atau
tissue basah. Bisa dipakai setelah mencuci tangan juga disemprotkan pada
permukaan benda seperti setir mobil, handle pintu, dompet, pegangan tas,dan
lain-lain.
Intinya semakin peka semakin baik. Karena menjaga kebersihan diri
berarti juga menjaga kesehatan orang-orang di sekeliling kita.
Selektif memilih Tempat Istirahat
Kita harus lebih selektif dalam memilih rest area dan tempat mandi si kecil. Seperti yang dianjurkan pakar
kesehatan untuk menghindari kerumunan.
Kalau kami sekeluarga selalu menyinggahi Utama Raya yang berlokasi di perbatasan Situbondo dan Probolinggo.
Tempatnya luas, memungkinkan bagi kita untuk menjaga jarak dengan tamu lainnya,
dilengkapi dengan mushola dan toilet yang bersih. Café yang menyediakan
berbagai makanan dan minuman bisa jadi teman rehat yang asik.
Fasilias dan yang lainnya bisa dibaca di sini.
Memperhatikan Asupan Makanan
Memperhatikan apa yang dimakan oleh anak-anak amatlah penting. Perjalanan akan mendorong anak-anak mengkonsumsi snack dengan kadar garam dan gula yang tinggi. Tentu agak sulit melarangnya ya Bun.
Cara paling jitu yaitu dengan mencontohkannya, bawalah bekal makanan
sehat yang diolah sendiri dari rumah. Kalau kami sekeluarga suka membawa dimsum
kukus, nasi merah dan buah potong. Kalau Bunda sekalian suka bawa bekal apa?
Konsumsi Air Putih
Minum cukup air putih sepanjang perjalanan dapat menghindarkan
diri dari dehidrasi. Dehidrasi dapat ditandai dengan kehausan yang amat sangat
dan tubuh terasa lemas. Berada dalam kendaraan dalam waktu lama kadang membuat
abai dengan signal haus yang sebenarnya sudah dirasakan. Cara paling aman
dengan membawa botol minum dari rumah, minum setiap beberapa menit dan jangan
menunggu saat haus saja.
Semuanya itu tak lain adalah bentuk ikhtiar kita dalam menjaga diri. Dengan niat baik dan usaha nyata semoga kita semua diberkahi kesehatan. Aamiin...
***
Nah, gimana tipsnya Bun semoga bermanfaat ya. Boleh dicoba di
perjalanan berikutnya J J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar